Rabu, 16 Juni 2010

sejumlah apakah , sejumlah adalah

APAKAH rindu? Rindu adalah aku
merampok, semua apotek, kau sejenis
obat yang telah kucandui, mereka
tak menjualnya lagi padaku

APAKAH hampa? Hampa adalah
aku di perahu, memegang dayung,
tapi kemarau menanduskan sungai
ini, sungai yang menujukanku padamu.

APAKAH dendam? Dendam adalah aku,
mendung besar berhalilintar.
Kukira yang akan kucurahkan
padamu adalah rintik api

APAKAH dingin? Dingin adalah
derajat baru yang ingin kutetapkan,
mengukur suhu hatiku. Mungkin
satuannya akan kupakai namamu

APAKAH rumput? Rumput adalah kau
keluar subuh, kakimu telanjang,
melacak jejak disamarkan embun.
ejakku yang pergi terburu


APAKAH tidur? Tidur adalah mimpi
yang menarik tanganku, memberat di
pelupuk mataku, dan ia membincangkan
cerita tentang engkau

APAKAH buku? Buku adalah aku menyelam,
teluk tenang, menjemput sejilid
cangkang kerang. Kau pendar mutiara
kubaca di lembar itu

APAKAH rumah? Rumah adalah tubuhku
menutup pintu. Hatiku menunggu, jika
engkau tak mengetukku, kukira akan
ada firasat kupu-kupu

APAKAH haus? Haus adalah mulutku
musafir, bibirmu kukira teduh oase,
rinduku padang pasir, ah, engkau
fatamorgana, hanya

APAKAH lapar? Lapar adalah aku
melewatkan jam makan malam, memandang
saja apa yang terhidang di meja,
engkau tak ada di sana

APAKAH malam? Malam adalah ketika
aku membelakangimu, tak menatap
cahayamu, sebab engkaulah matahari
bagi siang kesadaranku

APAKAH arus sungai? Arus sungai
adalah engkau di muara itu, menunggu,
aku tak bergegas, sebab aku pasti
akan sampai padamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar