Mereka padamkan lampu, dan itu pendar putih globa
seketika, sertamerta, lalu pudar, seperti tablet
dalam gelap gelas. Lalu ada yang bangkit terbit.
Dinding hotel tiba-tiba mengulur ke gelap surga.
Gerak yang meliar perlahan, dan mereka tertidur,
tapi bertemuan jua apa yang amat rahasia di kepala,
seperti dua warna tercampur lalu memarak bersama
di kertas basah, buku gambar bocah sekolah.
Hanya gelap dan senyap. Kota terasa jadi amat dekat,
malam ini. Jendelanya memejam. Rumah pun mendekat.
Mereka berkemas dan menunggu, seperjangkauan,
sepasang bagai yang terbuang, berwajah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar